eorang mantan serdadu Inggris bernama Shaun Clark merelakan tubuhnya di penuhi tatto tulisan nama-nama temannya sesama prajurit yang tewas di medan pertempuran di Afghanistan. Seperti kita ketahui Inggris bersama beberapa negara dalam komando Amerika mengirimkan pasukannya untuk memerangi rezim Taliban di Afghanistan. Namun belakangan ini korban dari pihak sekutu Amerika itu terus berjatuhan dipatahkan oleh perlawanan gerilyawan Taliban.
Shaun Clark mentatto tubuhnya dengan 223 nama teman serdadu Inggris yang gugur di Afghanistan
Siapapun tidak ingin kehilangan sanak saudara dari upaya peperangan, tidak hanya tentara Inggris yang gugur menginggalkan keluarganya, melainkan pastinya juga para Gerilyawan Talibanpun tidak ingin gugur dan berpisah dengan keluarganya bukan? Lalu kenapa perang? Konflik di Afghanistan lebih mengarah ke pertentangan faksi-faksi yang ada disana. Namun karena Taliban tidak disukai oleh negara-negara barat maka merekapun membantu pemerintah yang berkuasa disana (pemerintahan boneka bentukan Amerika Cs) untuk menghabisi rezim Taliban. Harus diakui ternyata tidaklah mudah mematahkan perlawanan Taliban. Tentara Barat pun sangat banyak yang gugur disana. Mungkin sudah saatnya Amerika dan sekutunya tidak mencampuri urusan negara lain, biarkan mereka berunding dan menyelesaikan sendiri konflik dan pertikaian dengan cara mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar